Skip to main content

CH Utility menu

  • FAQ
  • Hubungi kami
Home

CH Main menu

  • Kesehatan Area Kewanitaan
    menu-img
    • Zona Belajar
      canesten_ih-silos_0
      • Apa itu Thrush atau Infeksi Jamur Vagina?
      • Kesehatan dan Cara Merawat Vagina
      • Mengobati Keputihan & Infeksi Jamur pada Vagina
      • Mengenal Infeksi Jamur Pada Vagina
      • Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Infeksi Jamur dan Keputihan Saat Hamil
      • Cara Merawat Vagina Saat Menstruasi Agar Tidak Gatal dan Bau
      • Kuis Infeksi Jamur pada Vagina
      • Mengenal Keputihan Abnormal dan Cara Mencegahnya
      • Anyang-Anyangan Pada Wanita Setelah Ratus Vagina, Benarkah?
      • Pembersih Kewanitaan Untuk Ibu Hamil Yang Efektif dan Aman
      • Wajib Tahu! Ini Jenis Bau Miss V Yang Sehat
  • Kesehatan Kulit & Kaki
    seorang pria merasa nyaman pada kulit menggunakan canesten
    • KONDISI
      seorang pria dengan baju hitam dan jeans merah merasa nyaman pada kulit menggunakan canesten
      • Kutu air
      • Kadas/kurap
      • Panu
      • Jamur di selangkangan
      • Ruam popok karena Infeksi Jamur
      • Jamur kuku
      • Biang keringat
      • Agar Silaturahmi Lancar, Ini Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Bulan Puasa
      • Bahaya Infeksi Jamur Candida, Belum Banyak yang Tahu
      • Cara Menghilangkan Panu Sampai ke Akarnya, Paling Efektif
      • Pantangan Makanan Penyakit Panu Agar Tidak Semakin Parah
    • ZONA BELAJAR
      • Bifonazole: Salep Anti Jamur Efektif Untuk Atasi Masalah Kulit
      • Cara menghilangkan kutu air dengan mudah
      • Memahami infeksi jamur kuku & cara menghilangkannya
      • Mengatasi kadas/kurap dengan tepat
      • Apa itu jamur selangkangan, dan bagaimana cara mengatasinya
      • Tips kebersihan kulit dan kaki agar terhindari dari infeksi jamur
      • Bercak Putih pada Kulit, Awas Infeksi Jamur!
      • Cara Mengobati Panu di Wajah
      • Dampak Musim Hujan Pada Kulit, Awas Kutu Air
      • Dermatofita: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
      • Gatal Pada Kulit Akibat Jamur, Hindari Kebiasaan Ini!
      • Gatal di Telapak Kaki: Penyebab dan Cara Mengatasinya
      • Ini Dia Penyebab Selangkangan Gatal
      • Kulit Melepuh Tanpa Sebab, Hati-Hati Tanda Penyakit Ini!
      • Obat Jamur Selangkangan untuk Infeksi Jamur pada Penis
      • Penyakit Kulit Saat Musim Hujan
      • Penyebab Jamur Kulit Tetap Kambuh Meski Sudah Diobati
      • Wajib Dicoba, Ini Cara Mengatasi Kulit Kering Bersisik dan Gatal
      • Waspada Infeksi Jamur Penyebab Bau Kaki
      • Cek Mitos atau Fakta: Apakah Panu Bisa Hilang Sendiri?
      • Gatal dan Menular, Ini Cara Mengatasi Kutu Air di Kaki
      • Penyebab Kutu Air di Tangan Yang Tidak Boleh Disepelekan
      • Tanda-Tanda Kutu Air Akan Sembuh Dalam Waktu Dekat
  • CARI TAHU PRODUK
    • Canesten Klotrimazol 1% Krim Antijamur
    • Canesfresh®️ Feminine Wash Triple Action
    • Canesten® Pro Bifonazol 1%
  • Dapatkan di sini
Bayer Cross Logo
  1. Home
  2. Kesehatan Kulit & Kaki
  3. KONDISI
  4. Jamur kuku
Memahami Infeksi Jamur Kuku & Cara Menghilangkannya | Canesten - Tampak dekat kaki wanita dengan kuku cantik dan sehat setelah perawatan Canesten

Mengenal Jamur Kuku

Infeksi jamur kuku merupakan penyakit kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofit, jenis jamur yang tumbuh subur dan mudah menyebar di daerah panas dan lembab. Penyakit ini juga dikenal dengan nama Onikomikosis atau tinea unguium.

Seperti infeksi jamur lainnya, penyakit kuku berjamur juga sangat mudah menular terutama di udara yang hangat dan lembab misalnya daerah tropis seperti Indonesia. Kuku yang berjamur ditunjukkan dengan gejala bintik putih atau kuning pada ujung kuku yang jika dibiarkan, kuku menjadi berbau tidak sedap, rapuh, berubah warna, menebal bahkan terlepas (1).

Jamur kuku sebenarnya bisa tumbuh baik di kuku jari tangan maupun kaki. Namun, karena kaki kita lebih sering tertutup sepatu, area ini jadi lebih lembab sehingga jamur kuku lebih sering menyerang kuku kaki ketimbang tangan (2).

Penyebab Infeksi Jamur Kuku

Secara umum, infeksi jamur kuku disebabkan oleh jamur dermatofit. Secara spesifik, jamur dermatofit yang kerap menjadi dalang dibalik infeksi tersebut adalah Trichophyton rubrum (penyebab paling umum), Trichophyton interdigitale, Epidermophyton floccosum, Trichophyton violaceum, Microsporum gypseum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton soudanense (3).

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi jamur pada kuku, meliputi:

  • Faktor usia. Semakin lanjut usia seseorang, kepadatan struktur kuku menjadi berkurang, rapuh dan lebih mudah patah sehingga jamur menjadi lebih mudah masuk ke dalam sela-sela kulit dan kuku. Penelitian juga menyebutkan orang dengan usia 60 tahun ke atas 20 kali lebih rentan mengalami risiko infeksi jamur kuku dibandingkan dengan yang berusia di bawah 19 tahun(1).
  • Tinggal di daerah yang cenderung panas atau lembab (1)
  • Tangan dan kaki sering berkeringat, basah atau tertutup dalam jangka waktu lama, misalnya karena penggunaan sepatu dan kuku palsu (1)
  • Mengidap infeksi jamur lainnya (1)
  • Sering melakukan aktivitas yang memicu keringat (2)
  • Jarang memakai alas kaki terutama di tempat umum yang digunakan banyak orang termasuk pusat kebugaran dan pemandian umum (2)
  • Menderita penyakit imun, HIV/ AIDS, psoriasis atau diabetes (2)
  • Penggunaan barang pribadi secara bersama-sama (2)
  • Jenis kelamin. Pria 3 kali lebih rentan mengalami kuku berjamur daripada wanita (2)
  • Perokok aktif (3)
  • Sirkulasi darah yang kurang baik (3)
  • Sering merawat kuku dengan perawatan yang tidak disterilkan dengan baik (3)
  • Pernah mengalami trauma kuku, misalnya terdapat gangguan antara bagian atau penghalang kuku dan kulit bertemu (3)

Gejala Jamur Kuku

Hati-hati, jika mengalami beberapa gejala berikut ini kamu patut curiga karena bisa jadi infeksi jamur kuku sedang menyerang:

  • Terdapat bintik-bintik putih pada kuku (1)

  • Kuku berubah warna menjadi kuning, cokelat, bahkan kehitaman (1)

  • Kuku tebal, kasar, dan rapuh (1)

  • Kuku tidak tampak mengkilap atau berkilau (1)

  • Tepi kuku tidak rata atau bergerigi (1)

  • Kuku kaki mengendur atau tampak naik (2)

  • Area di bawah kuku mengeras atau menebal (2)

  • Kuku berubah bentuk (2)

  • Kuku menjadi mudah lepas (2)

  • Kulit di bawah kuku tampak menguning atau kehijauan (2)

  • Terjadi penumpukan kotoran dibawah kuku (1)

  • Aroma bau yang tidak sedap bersumber dari kuku yang terinfeksi (2)

Onychomycosis | Canesten

Pengobatan Pada Jamur Kuku

Tidak seperti infeksi jamur lainnya, pengobatan pada jamur kuku tergantung pada tingkat keparahannya. Jika bercak-bercak putih hanya nampak pada 3 jari kuku misalnya, kamu bisa menggunakan obat antijamur topikal untuk mengatasinya yang bisa didapatkan dengan bebas di apotek tanpa resep dokter (2).

Namun, jika infeksi jamur berdampak hingga ke lapisan yang lebih dalam akan lebih baik bila berkonsultasi pada dokter. Dokter umum mungkin tidak bisa memberikan diagnosis yang akurat sehingga sebaiknya kamu mengunjungi ahli penyakit kaki atau podiatrist untuk memberikan penanganan pada kuku yang sudah terlanjur terkena jamur (3). Penanganan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat keparahannya, seperti:

  • Pengangkatan jaringan yang rusak dari luka (3)
  • Pemberian obat topikal yang sesuai dan mengandung Klotrimazole 1% agar bisa membunuh jamur sampai ke akarnya
  • Terapi obat oral untuk mendukung proses penyembuhan dari dalam tubuh (3)
  • Untuk infeksi jamur kuku yang parah, pengangkatan kuku secara kimia atau operasi mungkin dilakukan (3)
  • Terapi laser untuk pengobatan jamur kuku (3)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Pengobatan

Supaya proses pengobatan infeksi jamur berjalan lebih cepat dan efektif, beberapa hal ini bisa kamu lakukan:

  • Menjaga kebersihan kaki dan tangan dan selalu memastikannya dalam keadaan kering (1)
  • Jika menggunakan obat topikal yang dijual bebas, pastikan membaca aturan pakainya (1)
  • Beritahu orang terdekat supaya penularan bisa dihindari (1)
  • Hindari penggunaan sepatu dalam waktu lama. Pastikan juga ukuran sepatu sesuai supaya memiliki sirkulasi udara yang baik (2)
  • Rajin memotong kuku yang terinfeksi jamur (2)
  • Rajin mencuci barang yang sering digunakan atau permukaan yang sering berkontak langsung dengan kaki atau tangan yang terinfeksi (3)

Perawatan Tambahan untuk Mendukung Penyembuhan

Beberapa perawatan tambahan juga bisa dilakukan supaya proses penyembuhan berjalan lebih cepat:

  • Merendam kaki dengan soda kue. Penelitian menunjukkan soda kue dapat mencegah pertumbuhan jamur hingga 79%. Bahan ini juga terbukti mengurangi pertumbuhan jamur walaupun tidak menghilangkannya secara keseluruhan. Soda kue membuat struktur jamur menjadi rusak dan sulit kembali. Untuk membuat air rendaman kaki soda kue kamu bisa menambahkan 4-5 sendok makan soda kue ke wadah yang berisi air dan melakukan perendaman kaki selama 15 menit. Ulangi proses ini beberapa kali sehari (3). 

  • Pastikan nutrisi yang mendukung pertumbuhan kuku sehat terpenuhi. Vitamin dan mineral seperti biotin, vitamin B12, zat besi, magnesium, omega-3 dan zinc terpenuhi sesuai %AKG (3).

Kapan Harus Mengunjungi Dokter? 

Jika pengobatan topikal tidak mampu lagi mengatasi infeksi jamur kuku yang terjadi dan bahkan lebih luas penyebarannya, segeralah berkonsultasi ke dokter. Penanganan dari dokter juga dibutuhkan apabila pengidap dalam keadaan hamil, memiliki diabetes dan gangguan imun lainnya (1).

Diagnosa kuku berjamur bisa dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik hingga pengambilan jaringan kuku yang sudah terinfeksi untuk melihat kultur jamur di bawah mikroskop. Cara ini bertujuan untuk melihat jenis jamur dermatofit yang menyerang kuku (2).

Satu hal yang harus digarisbawahi, penyembuhan infeksi kuku berjamur membutuhkan waktu yang sangat lama karena kuku tumbuh secara perlahan. Pemulihan biasanya akan terlihat dengan jelas saat kuku baru telah tumbuh. Itulah sebabnya penting untuk memperhatikan perubahan gejala selama masa pengobatan dan rutin melakukan kontrol ke dokter hingga kuku kembali sehat.

Mencegah Jamur Kuku Datang kembali

Meskipun infeksi jamur sudah sembuh, kamu tidak boleh sembrono dalam menjaga kebersihan diri supaya jamur tidak datang lagi. Berikut ini adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya menyerang kembali:

  • Jika mengalami kutu air, pastikan untuk segera mengatasinya karena jamurnya bisa menyebar hingga ke kuku yang memicu terjadi infeksi jamur kuku
  • Potong kuku kaki dengan rapi dan pendek. Cara tepat untuk melakukannya adalah dengan memotong lurus dan bukan bulat.
  • Saat merawat kuku di salon, usahakan selalu membawa perlengkapan sendiri untuk mengurangi resiko tertular jamur
  • Hindari memakai sepatu yang terlalu press atau ketat di kaki. Hal ini akan merusak batas antara kulit dan kuku kaki sehingga jamur bisa dengan mudah masuk ke sela-sela.
  • Ubah pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat setelah sembuh dari infeksi jamur kuku supaya re-infeksi tidak terjadi
     

Fakta Menarik Seputar Jamur Kuku

Meskipun infeksi jamur sudah sembuh, kamu tidak boleh sembrono dalam menjaga kebersihan diri supaya jamur tidak datang lagi. Berikut ini adalah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya menyerang kembali:

  • Infeksi jamur kuku dialami oleh sebagian besar masyarakat dunia, dengan angka kejadian 50% lebih banyak daripada penyakit kuku lainnya
  • Kamar ganti pakaian, kamar mandi umum, dan peralatan yang tidak disterilkan di salon bisa meningkatkan resiko infeksi jamur kuku
  • Rajinlah mencuci tangan! Kontak dengan orang yang mengalami infeksi jamur kuku bisa saja meningkatkan resiko penularan.
     

Jamur kuku merupakan penyakit yang umum terjadi. Tapi, akan lebih baik bila bisa dicegah dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat agar kuku tampak indah dan tidak mengganggu penampilan.

L.ID.MKT.CC.04.2021.1623

 

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.healthline.com/health/fungal-nail-infection#_noHeaderPrefixedContent

  2. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.cdc.gov/fungal/nail-infections.html

  3. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari https://www.nhs.uk/conditions/fungal-nail-infection/

  4. Fungal Nail Infection, diakses pada 22 Agustus 2021 dari Ghannoum Mahmoud, Isham Nancy. Fungal Nail Infections (Onychomycosis): A Never-Ending Story?. PLoS Pathog. 2014 Jun; 10(6): e1004105.

Ketahui selengkapnya mengenai kesehatan kulit dan kaki

Waspada Infeksi Jamur Penyebab Bau Kaki | Canesten

Waspada Infeksi Jamur Penyebab Bau Kaki

Ada banyak penyebab bau kaki, mulai dari tumpukan bakteri dan keringat hingga serangan jamur. Cek cara mengatasi bau kaki yang mudah dan cepat di sini.

BACA SELENGKAPNYA
Cara Mengobati Kutu Air Yang Sudah Parah Dengan Efektif

Cara Mengobati Kutu Air Yang Sudah Parah Dengan Efektif

Jika dibiarkan, kutu air bisa menyebabkan infeksi bakteri dan menyebar ke bagian lain. Pelajari cara mengobati kutu air yang sudah parah di sini.

BACA SELENGKAPNYA
Penyakit Kulit Saat Musim Hujan | Canesten

Penyakit Kulit Saat Musim Hujan

Kuman dan jamur dapat terbawa oleh air hujan dan menyebabkan sakit kulit. Yuk, simak cara menghindari penyakit kulit saat musim hujan di sini.

BACA SELENGKAPNYA
Ruam Popok Karena Infeksi Jamur | Canesten

Ruam Popok Karena Infeksi Jamur

Tidak semua ruam popok karena jamur, namun ada juga yang disebabkan oleh alergi dan iritasi. Pelajari perbedaan dan cara mengatasinya di sini.

BACA SELENGKAPNYA
pria baju putih tersenyum

Apa itu Jamur Selangkangan dan Cara Membantu Menghilangkannya

Ketahui apa itu infeksi jamur di selangkangan dan penyebabnya. Pelajari tentang pengobatan, gejala, dan pencegahan infeksi jamur di selangkangan.

BACA SELENGKAPNYA

BELI SEKARANG

PRODUK

Footer Center

  • Kesehatan Kulit & Kaki
    • Kutu air
    • Pengobatan efektif infeksi jamur kuku
    • Infeksi jamur di selangkangan
    • Kadas/kurap
    • Biang keringat
    • Ruam popok karena Infeksi Jamur
  • Cari Tahu Produk Canesten®
  • Hubungi Kami
  • Dapatkan Di Sini

Hak Cipta @ 2020 Bayer. Seluruh hak cipta.

BACA ATURAN PAKAI DAN JIKA SAKIT
BERLANJUT HUBUNGI DOKTER.

Footer Bottom

  • Sitemap
  • Bayer Global
  • Ketentuan Penggunaan Website
  • Kebijakan Privasi Canesten
  • Imprint
  • L.ID.MKT.CC.01.2021.1557