Apa Itu Kutu Air?

Dari mana asal kutu air? Ternyata, tidak sesuai dengan namanya, penyakit kutu air bukan berarti disebabkan oleh kutu. Dalam dunia medis, kutu air (tinea pedis) merupakan penyakit infeksi pada kulit (biasanya menyerang bagian kaki) yang disebabkan oleh jamur. Meski namanya kutu air, penyakit kulit ini terjadi bukan karena pertumbuhan jamur yang disebabkankan oleh kondisi kaki yang basah dan lembab (3).

Siapa yang berisiko mengalami komplikasi kutu air?

Faktor kesehatan atau kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit kutu air, seperti (4):

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena penyakit HIV/AIDS atau autoimun.
  • Menderita diabetes atau penyempitan pembuluh darah.
  • Aktivitas fisik atau olahraga yang tinggi.
  • Kaki yang sering berkeringat.
  • Orang yang selalu harus memakai sepatu yang pengap seperti sepatu karet.

Apakah Kutu Air Menular?

Sebelum kita masuk ke pembahasan tentang cara mengobati kutu air yang sudah parah, penting untuk mengetahui bagaimana penyebarannya bisa terjadi. Penyakit kutu air dapat ditularkan dengan berbagai cara, meliputi:

  • Kontak fisik langsung. Kutu air cepat menular melalui kontak fisik dengan orang yang sudah terinfeksi, misalnya ketika tangan/kakimu tidak sengaja bersentuhan langsung dengan kulit orang lain yang terjangkit (3).
  • Kontak tidak langsung. Penularan ini sangat mungkin terjadi ketika kamu memakai barang atau peralatan yang sudah terkontaminasi dengan jamur seperti baju, handuk, kaus kaki, sepatu dan sebagainya (4,5).

Kenali Berbagai Gejala Kutu Air

Beberapa daftar di bawah ini merupakan gejala yang paling sering ditemukan (3):

  1. Gatal, perih, dan rasa terbakar di sela-sela jari atau di sekitar telapak kaki.
  2. Kulit lecet, kering, pecah-pecah dan mengelupas.
  3. kuku kaki mulai berubah warna, menebal, dan mudah rapuh.

Tuntaskan Kutu Air Kelar Sampai ke Akar

Meskipun kutu air tidak menyebabkan masalah serius pada orang yang sehat, biasanya penyakit ini cukup membandel alias tidak bisa hilang dengan sendirinya. Apabila kamu mengabaikan cara mengobati kutu air yang sudah parah, penyakit ini dapat menyebar ke anggota tubuh lain seperti kuku dan tangan. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul antara lain:

  • Kulit melepuh di sekitar kaki atau tangan (3).
  • Sembuh sementara, lalu kambuh kembali (3).
  • Jika terdapat infeksi bakteri, kaki akan mengalami bengkak, nyeri, panas, demam  dan bernanah (3,4).
  • Infeksi bakteri juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening (3).

Cara Mengobati Kutu Air 

Sudah parah atau tidak, kutu air tetap harus diobati. Agar pengobatan kelar sampai ke akar, disarankan untuk melakukan pengobatan dengan krim antijamur yang mengandung Klotrimazol 1%. Krim antijamur ini biasanya dioleskan langsung ke kulit yang terinfeksi secara rutin setiap hari selama 2 minggu untuk memastikan infeksi jamur hingga kelar sampai ke akar.

Kapan harus periksa ke dokter? (3,5)

Berikut ini adalah kondisi kutu air yang harus segera kamu konsultasikan ke dokter, seperti:

  • Gejala yang tidak kunjung mereda setelah melakukan pengobatan krim antijamur yang dapat dibeli secara bebas di apotik.
  • Gejala bertambah parah dan ada tanda infeksi bakteri pada kulit atau bernanah.
  • Apabila kamu mengidap diabetes atau sedang hamil, sebaiknya hubungi dokter (5).

Demikian info tentang cara mengobati kutu air yang sudah parah. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan jangan bergantian menggunakan barang atau peralatan pribadi. Semoga cepat sembuh dan sehat selalu.

CH-20220407-36

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Kemendikbud. Kutu Air. KBBI Daring. Diakses pada 24 Maret 2022 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kutu%20air 

  2. Matthias D.Seidla, Ralph Pirowa, Rüdiger J.Paul. Water Fleas (Daphnia Magna) Provide a Separate Ventilatory Mechanism For Their Brood. Zoology Volume 105, Issue 1, 2002, Halaman 15-23. Diakses pada 24 Maret 2022 dari https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0944200604700422 

  3. Healthline Editorial Team. Athlete’s Foot (Tinea Pedis). Healthline. Diakses pada 24 Maret 2022 dari  https://www.healthline.com/health/athletes-foot#_noHeaderPrefixedContent 

  4. Institute for Quality and Efficiency in Health Care. Athlete's foot: Overview. US National Center for Biotechnology Information. Diakses pada 24 Maret 2022 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279549/ 

  5. Tim Newman. Everything You Need To Know About Athlete's Foot. Medical News Today. Diakses pada 24 Maret 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/261244